KARAWANG - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, dr. Asep Hidayat Lukman menegaskan, masyarakat jangan mudah terprovokasi mem-bully RSUD, sebab RSUD ini satu-satunya rumah sakit milik pemerintah milik semua masyarakat.
"90 persen pasien RSUD Karawang adalah peserta BPJS dan RSUD ini adalah rumah sakit yang terlengkap dibanding RSUD Purwakarta dan Bekasi. Di atas RSUD Karawang adalah RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Cipto Jakarta," kata Asep, Kamis (20/10/2016) siang.
Dia khawatir, jika orang-orang yang tidak bertanggungjawab mem-bully atau menjelek-jelekkan RSUD di media sosial, yang jadi korbannya adalah masyarakat, mereka tidak mau berobat ke RSUD, tetapi ke rumah sakit swasta yang bayarnya mahal.
"Kami menerima BPJS dan kami rumah sakit terlengkap peralatan medisnya, bahkan kita pun tidak meminta uang muka bagi pasien yang baru dirawat," ujarnya.
Diakuinya, jika masyarakat miskin kesulitan membiayai pengobatan, itu tak perlu dikhawatirkan, yang dibutuhkan RSUD adalah surat keterangan miskin dari desa. Bahkan, RSUD telah mensubsidi hingga Rp 1 miliar untuk membayar pasien dari keluarga miskin yang tak sanggup membayar.
"Asal semuanya sesuai mekanisme, pasien dari keluarga tidak mampu bisa bebas dari beban pembiayaan perawatan selama di rumah sakit," ujarnya.
Persoalan dokter judes atau perawat yang cuek, sambung Asep, itu masalah moral tenaga kesehatan di RSUD, mereka yang seperti ini selalu ditegur dan pihaknya selalu memberikan pembinaan agar berprilaku baik kepada pasien dan keluarga pasien.
"Jika ada tindakan perilaku yang tidak berkenan itu, akan kami terima dan tenaga dokternya akan dibina, sebab dokter pun manusia, tidak luput dari kesalahan," jelasnya.
Dengan begitu, Asep meminta, agar masyarakat yang tidak tahu-menahu soal pelayanan RSUD, jangan terpancing menjelekan RSUD, sebab kalau ada yang menjelekan RSUD,
masyarakat yang terprovokasi ini akhrinya tidak mendapat pelayanan kesehatan yang bagus, sebab sudah punya imej yang jelek terhadap RSUD. (spn)
masyarakat yang terprovokasi ini akhrinya tidak mendapat pelayanan kesehatan yang bagus, sebab sudah punya imej yang jelek terhadap RSUD. (spn)