KARAWANG - PKBM Assolahiyah Cilamaya mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Otomotif Assolahiyah, Jalan Singaperbangsa, Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon. Ini bentuk pengembangan PKBM Assolahiyah yang telah mendirikan pendidikan dan pelatihan di Cilamaya, LKP ini mulai dibuka Selasa (1/11/2016).
Direktur PKBM Assolahiyah, Heru Saleh menjelaskan, LKP ini bantuan dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Perusahaan BUMN ini memberikan CSR dalam bentuk pelatihan bagi warga sekitar dengan 200 jam kursus gratis, jumlah peserta kursus sebanyak 15 orang.
"PKBM Assolahiyah kini tidak hanya punya LKP menjahit saja, tetapi menjangkau layanan yang lebih luas. Peserta kursus yang kita prioritaskan yaitu ibu rumah tangga miskin, masyarakat yang belum bekerja dan siswa yang putus sekolah," jelasnya, di sela pembukaan LKP Otomotif ini.
Selain itu, masih di lokasi LKP Otomotif, juga dibuka pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C. Diharapkan Heru, peserta kursus yang putus sekolah ini bisa mengikuti pendidikan kesetaraan juga, yaitu bagi peserta yang memiliki kriteria keluarga miskin, belum bekerja atau putus sekolah.
"Selama pendidikannya akan digratiskan oleh PKBM, kita ingin ini terus berkesinambungan," ucapnya.
Dengan begitu, meski program 200 jam kursus dari CSR Pertamina habis, PKBM Assolahiyah tetap akan menggratiskan peserta kursusnya. Sehingga PKBM ini bisa akan memberi manfaat bagi masyarakat di Cilamaya, bahkan lulusan kursus ini diharap bisa menjadi teknisi bengkel-bengkel motor yang handal di wilayah Kabupaten Karawang.
"Sementara ini LKP kita masih berada di Cilamaya, belum ekspansi hingga keluar kecamatan," jelasnya.
Assisten Manajer Legal and Relation Pertamina, Ery Ridwan mengatakan, program pelatihan mesin roda dua di LKP ini merupakan CSR Pertamina, dia apresiasi kepada pengelola PKBM dan pemerintah desa yang telah memfasilitasi ini.
"Mudah-mudahan program ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bekal, keahlian ini bisa digunakan sehari-hari, terlebih jika keahlian ini menjadi penghasilan ekonomi," kata dia.
Setelah selesai kursus 200 jam, sambung Ery, diharap ada perubahan yang cukup berarti, bisa lebih paham soal teknis yang diajarkan mentor.
Staff CSR Pertamina, Linggar B. Anggraini menyatakan, kerjasama ini akan terus berkesinambungan. Di tahun 2016 ini Pertamina hanya memberikan pelatihan 200 jam. Diakuinya PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field baru memberikan CSR pelatihan otomotif hanya ke LKP Assolahiyah.
"Harapan kami, masyarakat yang putus sekolah atau yang sudah lulus bisa 'up grade' melalui pelatihan ini," ucapnya.
Menanggapi hal ini, tokoh masyarakat Desa Pasirukem, Hasan menyatakan, pelatihan dan pendidikan kesetaraan gratis ini kesempatan besar bagi siswa yang tertinggal belajar formalnya. Dengan dukungan dari Pertamina dan pemerintah, diharapkan bisa mencetak ahli-ahli sesuai bidang kursus dan mengentaskan pengangguran. (spn)