KARAWANG - Selasa (24/1/2017), jalan utama Kecamatan Rengasdengklok rusak parah, imbasnya jalan ini kerap menimbulkan kemacetan cukup panjang dan mengganggu aktivitas perekonomian pasar Rengasdengklok.
Kondisi permukaan jalan berlubang cukup dalam dan digenangi air, karena drainase di sisi kanan dan kiri jalan tidak berfungsi. Kondisi jalan seperti ini dikeluhkan ribuan pengguna jalan, maupun pedagang di pasar Rengasdengklok.
Sebab, jalan ini merupakan titik utama aktivitas perekonomian dan pusat pemerintahan Kecamatan Rengasdengklok.
Kerusakan jalan dan kekumuhan kondisi jalan ini juga disebabkan oleh tidak tertibnya pedagang pasar di Rengasdengklok yang membangun kios dan menggelar lapak di bahu jalan, bahkan memakan badan jalan.
Selain itu, pedagang juga membuang sampah pasar ke sisi jalan, hingga terkesan kumuh, tidak terawat dan bau menyengat dari sampah sayuran yang membusuk.
"Sudah beberapa kali ganti bupati, jalan ini selalu rusak. Perbaikannya hanya sementara, tidak permanen," kata warga setempat, Karmin.
Saat meninjau langsung jalan ini, Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Jimmy) menegaskan, meski perbaikan jalan ini kewajiban Provinsi Jawa Barat, Pemkab Karawang sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan akselerasi di ruas jalan yang paling parahnya saja.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Karawang, Sri Rahayu saat mendampingi Jimmy di lokasi, DPRD akan mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki kekumuhan di Rengasdengklok, terutama pasar dan jalan yang rusak, apalagi Rengasdengklok merupakan tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia, pada 16 Agustus 1945. (spn/had)