KARAWANG, KarawangNews.com - Jakarta menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) yang digelar 5 hingga 7 Maret 2017, KTT IORA ini akan diikuti 21 negara anggota. TNI dan Polri menyiapkan pasukan untuk pengamanan KTT IORA.
Sabtu (4/3/2017) siang, Komandan Kodim 0604 Karawang melaksanakan apel kesiapan operasi imbangan VVIP KTT IORA di markas Kodim, apel dipimpin langsung Dandim 0604 Karawang, Letkol Ayi Yosa, sedikitnya 85 personel Kodim dan Yonif 312 Subang disiagakan tersebar di beberapa titik, terutama di perbatasan Karawang.
Dijelaskan Letkol Ayi Yosa, puluhan personel Kodim diterjunkan di tiap titik pintu keluar Karawang, pengamanan ini untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Karawang yang menjadi pintu gerbang masuk Jakarta.
"Kita melakukan imbangan penyekatan keamanan, karena Karawang berbatasan dengan Jakarta. Personel kita sudah siap melakukan pengamanan di sejumlah titik yang menjadi pintu keluar Karawang ke arah Jakarta," kata dia.
Sebanyak 85 personel Kodim diterjunkan di sejumlah titik yang mengarah ke Jakarta yaitu di Cariu, Tanjungpura, Telagasari dan Batujaya dengan membuka pos pengamanan, kelima titik ini merupakan pintu keluar Karawang.
Diketahui, KTT IORA 2017 merupakan pintu masa depan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Negara-negara IORA memiliki peran yang sangat penting dan strategis terutama sebagai pendorong stabilititas ekonomi di kawasan Samudera Hindia.
Negara-negara yang tergabung di IORA umumnya berada di kawasan Samudera Hindia yang merupakan kawasan yang sangat strategis. Sebanyak 70 persen jalur perdagangan di dunia melalui Samudera Hindia. Salah satu kegiatan ekonomi yang penting Samudera Hindia adalah sebagai jalur distribusi minyak dan gas.
Tidak hanya itu, perdagangan intra-regional IORA di tahun 2015 juga meningkat 300 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 nilai perdagangan antara negara-negara IORA mencapai 777 miliar dolar AS atau tumbuh dibandingkan tahun 1994 yang masih di angka 233 miliar dolar AS.
Sehingga bisa disimpulkan bila IORA merupakan forum kerja sama antar negara terbesar di kawasan Samudera Hindia, Indonesia bisa mengambil keuntungan.
Indonesia juga berpeluang membangun kemitraan lebih erat dengan para anggota IORA sebagai growing partners dan pasar ekspor nontradisional. Kemudian potensi ekspor di pasar Afrika yang mencapai 550 miliar dolar AS pada 2016 tidak boleh dianggap remeh.
Nilai perdagangan Indonesia dan Afrika baru mencapai 4,2 miliar dolar AS, begitu juga dengan potensi ekspor di pasar Timur Tengah yang mencapai 975 miliar dolar AS, tetapi realisasi ekspor Indonesia baru mencapai 5 miliar dolar AS.
Melalui IORA, Indonesia dapat menjajaki peningkatan cakupan jalinan kerja sama perdagangan bilateral dan multilateral dengan beberapa negara kunci, seperti Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Bangladesh dan Iran, serta Amerika Serikat dan Inggris. (spn/net)