KARAWANG - Hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang menempatkan Kabupaten Karawang menduduki posisi terendah kedua se-Jawa Barat, ini dinilai sebagai bentuk kegagalan Bupati Cellica Nurrachadiana dalam melaksanakan program pembangunan.
Ketua LSM Lodaya, Nace Permana angkat bicara, Bupati Cellica dinilai terlalu fokus kepada kegiatan yang berbau pencitraan atau seremonial. Kata Nace, ini bukti kepemimpinan Cellica tidak mampu, dalam manajerial maupun 'leadership'.
"Apalagi raport dari Kemenpan-RB terus turun nilainya sejak tahun 2014 sampai 2016," ujarnya jengkel, saat ditemui wartawan, Rabu (26/4/2017).
Disampaikan Nace, Bupati Cellica bukan orang baru dalam pemerintahan di Kabupaten Karawang. Sebab, ia pernah menjadi wakil bupati dan Plt bupati pada periode kepemimpinan Bupati Ade Swara.
Nace sangat menyayangkan, capaian kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang dipimpin Cellica saat ini telah gagal dalam memimpin anak buahnya menjalankan berbagai program. Sehingga hasil tersebut membuktikan Bupati Cellica tidak bisa menjadi seorang pemimpin yang baik.
"Pemkab harus berbenah, bukan hanya sekedar melakukan mutasi saja, tapi bagaimana harus bisa menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuannya, bukan karena faktor-faktor lainnya. Sebab, tidak ada prajurit yang salah, kecuali memang komandannya yang tidak mampu," katanya.
Jika pada tahun 2017 ini, penilaian hasil kinerja Pemkab Karawang kembali jeblok, Nace menyarankan agar Bupati Cellica mundur dari jabatannya, arena jika terus dibiarkan, maka pembangunan di Kabupaten Karawang akan terus tertinggal dibanding daerah-daerah lainnya di Jawa Barat.
"Jika tahun depan nilainnya jeblok lagi, lebih baik Cellica melambaikan tangan dan menyerah, mudur dari jabatannya. Saya yakin, masih banyak orang Karawang yang mampu menjadi bupati dan memimpin Kabupaten Karawang," katanya. (rls/spn)