KARAWANG, KarawangNews.com - Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meninjau budidaya rumput laut di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Minggu (2/12/2018) siang. Kunjungan ini untuk melihat langsung Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dalam mendukung budidaya tersebut.
Selain PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, yang ikut serta ke dalam proper di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini diantaranya PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Sumatera Selatan, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang dan PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Kalimantan Utara.
PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field memperlihatkan budidaya rumput laut ini kepada KLHK, mengingat Pertamina telah menyokong perkembangan budidaya ini untuk Koperasi Minta Agar Makmur, yaitu kelompok petani budidaya rumput laut di Kabupaten Karawang.
Kelompok tani rumput laut ini telah menorehkan keberhasilannya dalam memproduksi rumput laut untuk bahan baku kosmetik ke manca negara, petani di kecamatan ini mampu memproduksi rumput laut sebanyak 10-12 ton/Ha. Tak hanya itu, kelompok tani ini mampu berinovasi mengolah rumput laut kering menjadi pakan ikan, ini inovasi baru di Indonesia.
Dewan Proper KLHK, Sigit Reliantoro menjelaskan, untuk mencapai kandidat proper emas bukan hal yang mudah, karena ada beberapa langkah yang mesti dilalui, termasuk telah melewati proper hijau, artinya perusahaan mengelola lingkungan dengan inovasi.
Perusahaan harus mampu mengelola lingkungan, sampah, menunjukkan penghematan energi, menghemat penggunaan air, mengurangsi emisi, mengurangi timbunan limbah dan memberikan kontribusi untuk keanekaragaman hayati dengan cost kecil.
"Perusahaan yang melaksanakan program CSR dalam bentuk pemberdayaan dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi mandiri, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan proper emas dari KLHK," paparnya.
Finance and Business Support Director PT Pertamina EP, Fadjar Harianto Widodo mengatakan, selain usaha pada sektor hulu Minyak dan Gas (Migas) Pertamina juga memiliki tanggung jawab terhadap masalah sosial.
"Semoga dengan kegiatan pemberdayaan yang kami lakukan, masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang banyak dari program kami," ujarnya.
Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, Usup Supriatna menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak Desember 2015 ini berprinsip meningkatkan ekonomi masyarakat dengan budidaya rumput laut. Sejak tahun 2015 ini, koperasi sudah bermitra dengan PT Pertamina EP Asset Tambun Field.
"Kami punya misi menjadikan tambak yang tidak produktif menjadi produktif, diantaranya tambak bandeng, rumput laut dan udang. Selain itu, menciptakan lapangan kerja, mengingat warga pesisir selalu tersisih untuk mendapat pekerjaan," jelasnya.
Di pengelolaan rumput laut ini, kata Usup, siapapun bisa diberdayakan, tanpa batas usia dan 'skill'. Model usaha koperasi ini yaitu budidaya rumput laut, suplayer rumput laut, kemitraan, pembinaan, pemasaran dan inovasi produk. Pembinaan petani tidak hanya di wilayah sendiri, juga dengan beberapa daerah lain, seperti Bekasi, Subang juga Indramayu.
"Kita memproduksi campuran pakan ikan dengan rumput laut yang pertama di Indonesia, ini inovasi baru untuk pengembangan ekonomi pesisir," kata Usup.
Diketahui, CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field untuk di daerah Karawang tak hanya budidaya rumput, Pertamina ini juga mengembangkan olahan ikan bandeng, termasuk ekowisata mangrove. (rls/spn)
Selain PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, yang ikut serta ke dalam proper di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini diantaranya PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Sumatera Selatan, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang dan PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Kalimantan Utara.
PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field memperlihatkan budidaya rumput laut ini kepada KLHK, mengingat Pertamina telah menyokong perkembangan budidaya ini untuk Koperasi Minta Agar Makmur, yaitu kelompok petani budidaya rumput laut di Kabupaten Karawang.
Kelompok tani rumput laut ini telah menorehkan keberhasilannya dalam memproduksi rumput laut untuk bahan baku kosmetik ke manca negara, petani di kecamatan ini mampu memproduksi rumput laut sebanyak 10-12 ton/Ha. Tak hanya itu, kelompok tani ini mampu berinovasi mengolah rumput laut kering menjadi pakan ikan, ini inovasi baru di Indonesia.
Dewan Proper KLHK, Sigit Reliantoro menjelaskan, untuk mencapai kandidat proper emas bukan hal yang mudah, karena ada beberapa langkah yang mesti dilalui, termasuk telah melewati proper hijau, artinya perusahaan mengelola lingkungan dengan inovasi.
Perusahaan harus mampu mengelola lingkungan, sampah, menunjukkan penghematan energi, menghemat penggunaan air, mengurangsi emisi, mengurangi timbunan limbah dan memberikan kontribusi untuk keanekaragaman hayati dengan cost kecil.
"Perusahaan yang melaksanakan program CSR dalam bentuk pemberdayaan dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi mandiri, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan proper emas dari KLHK," paparnya.
Finance and Business Support Director PT Pertamina EP, Fadjar Harianto Widodo mengatakan, selain usaha pada sektor hulu Minyak dan Gas (Migas) Pertamina juga memiliki tanggung jawab terhadap masalah sosial.
"Semoga dengan kegiatan pemberdayaan yang kami lakukan, masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang banyak dari program kami," ujarnya.
Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, Usup Supriatna menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak Desember 2015 ini berprinsip meningkatkan ekonomi masyarakat dengan budidaya rumput laut. Sejak tahun 2015 ini, koperasi sudah bermitra dengan PT Pertamina EP Asset Tambun Field.
"Kami punya misi menjadikan tambak yang tidak produktif menjadi produktif, diantaranya tambak bandeng, rumput laut dan udang. Selain itu, menciptakan lapangan kerja, mengingat warga pesisir selalu tersisih untuk mendapat pekerjaan," jelasnya.
Di pengelolaan rumput laut ini, kata Usup, siapapun bisa diberdayakan, tanpa batas usia dan 'skill'. Model usaha koperasi ini yaitu budidaya rumput laut, suplayer rumput laut, kemitraan, pembinaan, pemasaran dan inovasi produk. Pembinaan petani tidak hanya di wilayah sendiri, juga dengan beberapa daerah lain, seperti Bekasi, Subang juga Indramayu.
"Kita memproduksi campuran pakan ikan dengan rumput laut yang pertama di Indonesia, ini inovasi baru untuk pengembangan ekonomi pesisir," kata Usup.
Diketahui, CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field untuk di daerah Karawang tak hanya budidaya rumput, Pertamina ini juga mengembangkan olahan ikan bandeng, termasuk ekowisata mangrove. (rls/spn)