Progresif.id - Sebanyak 32 pilot drone dari berbagai daerah mengikuti ajang 'drone racing competition' yang diselenggarakan Summarecon Emerald Karawang (Sekar), Sabtu (1/12/2018) siang.
Area balapan menggunakan lahan kosong Summarecon Karawang dengan luas lintas balap 120 meter x 60 meter, format balap terbagi menjadi 4 pilot per grup dengan spesifikasi drone berukuran frame maksimal 250 MM (Motor to Motor).
Propellersi yang digunakan maksimal berukuran 6 inchi, berat maksimal drone 800 gram, kapasitas maksimal baterai yang diperbolehkan yaitu 4S, video transmitter yang digunakan maksimal 25 mw, serta LED minimum 2 LED strip du bawah arm.
Para peserta ini datang dari berbagai komunitas beberapa daerah, seperti Depok, Bogor, Jakarta, Bandung, Semarang hingga Makassar, peserta mendaftar melalui website www.multigp.com.
Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur menyatakan, sejalan dengan misi Summarecon Emerald Karawang dalam menghadirkan sebuah kawasan berkonsep community development, pihaknya sangat apresiasi kepada segala kegiatan positif bagi komunitas.
"Kami apresiasi Summarecon Karawang menjadi venus kompetisi drone terbesar di Karawang, ini kerjasama dengan MultiGP yang dipercaya memegang liga balap drone global," ujarnya.
Ada 10 piala yang diperebutkan Sekar Drone Racing Competition, yaitu kategori Ace Bracket dengan hadiah juara satu Rp 2 juta, juara dua Rp 1 juta dan juara tiga Rp 800 ribu.
Sedangkan untuk kategori Fighter Bracket juara satu piala dan uang Rp 500 ribu, juara dua Rp 400 ribu dan juara tiga Rp 300 ribu.
Turnamen ini juga membuka kesempatan bagi para pilot drone yang baru mengikuti event balap pertamanya, untuk memperoleh kesempatan memenangkan kategori Rookie Class.
Kompetisi drone ini tak hanya soal ketinggian, tetapi kecepatan dan ketepatan. Semua pilot menghadapi 13 rintangan atau obstacle dan track berliku yang harus dilalui dan mencapai finish tercepat.
Diketahui, keberadaan pesawat tanpa awak atau drone awalnya dikenal di dunia spionase, tetapi fungsinya bergeser menjadi alat bantu industri film dan fotografi yang pengambilan gambar yang variatif.
Kini, drone memiliki peran baru, yaitu sebagai alat olahraga modern yang kian populer, yaitu 'drone race' atau balap drone.
Pertama muncul di Australia tahun 2014 lalu, 'drone racing' menjadi ajang yang mulai mendapatkan perhatian internasional, termasuk di Indonesia. Seiring peminat yang banyak, hadir sebuah organisasi bernama MultiGP yang mengatur berbagai kegiatan 'drone racing'.
Sekar Kawasan Premium Berstandar Tinggi
Sejak dirilis tahun 2016 lalu, Sekar yang dikembangkan di atas lahan seluas 38 Ha ini telah sukses mengeluarkan 4 cluster, yaitu Advani Homes, Elora Homes, Kalista Homes serta Sevanti Homes yang baru diluncurkan 27 Oktober 2018 lalu. (rls/spn)
Area balapan menggunakan lahan kosong Summarecon Karawang dengan luas lintas balap 120 meter x 60 meter, format balap terbagi menjadi 4 pilot per grup dengan spesifikasi drone berukuran frame maksimal 250 MM (Motor to Motor).
Propellersi yang digunakan maksimal berukuran 6 inchi, berat maksimal drone 800 gram, kapasitas maksimal baterai yang diperbolehkan yaitu 4S, video transmitter yang digunakan maksimal 25 mw, serta LED minimum 2 LED strip du bawah arm.
Para peserta ini datang dari berbagai komunitas beberapa daerah, seperti Depok, Bogor, Jakarta, Bandung, Semarang hingga Makassar, peserta mendaftar melalui website www.multigp.com.
Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur menyatakan, sejalan dengan misi Summarecon Emerald Karawang dalam menghadirkan sebuah kawasan berkonsep community development, pihaknya sangat apresiasi kepada segala kegiatan positif bagi komunitas.
"Kami apresiasi Summarecon Karawang menjadi venus kompetisi drone terbesar di Karawang, ini kerjasama dengan MultiGP yang dipercaya memegang liga balap drone global," ujarnya.
Ada 10 piala yang diperebutkan Sekar Drone Racing Competition, yaitu kategori Ace Bracket dengan hadiah juara satu Rp 2 juta, juara dua Rp 1 juta dan juara tiga Rp 800 ribu.
Sedangkan untuk kategori Fighter Bracket juara satu piala dan uang Rp 500 ribu, juara dua Rp 400 ribu dan juara tiga Rp 300 ribu.
Turnamen ini juga membuka kesempatan bagi para pilot drone yang baru mengikuti event balap pertamanya, untuk memperoleh kesempatan memenangkan kategori Rookie Class.
Kompetisi drone ini tak hanya soal ketinggian, tetapi kecepatan dan ketepatan. Semua pilot menghadapi 13 rintangan atau obstacle dan track berliku yang harus dilalui dan mencapai finish tercepat.
Diketahui, keberadaan pesawat tanpa awak atau drone awalnya dikenal di dunia spionase, tetapi fungsinya bergeser menjadi alat bantu industri film dan fotografi yang pengambilan gambar yang variatif.
Kini, drone memiliki peran baru, yaitu sebagai alat olahraga modern yang kian populer, yaitu 'drone race' atau balap drone.
Pertama muncul di Australia tahun 2014 lalu, 'drone racing' menjadi ajang yang mulai mendapatkan perhatian internasional, termasuk di Indonesia. Seiring peminat yang banyak, hadir sebuah organisasi bernama MultiGP yang mengatur berbagai kegiatan 'drone racing'.
Sekar Kawasan Premium Berstandar Tinggi
Sejak dirilis tahun 2016 lalu, Sekar yang dikembangkan di atas lahan seluas 38 Ha ini telah sukses mengeluarkan 4 cluster, yaitu Advani Homes, Elora Homes, Kalista Homes serta Sevanti Homes yang baru diluncurkan 27 Oktober 2018 lalu. (rls/spn)