KARAWANG, KarawangNews.com - Selasa (3/12/2019), PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek berkolaborasi dengan Kelompok Pos Pelayanan Desa (Posyantek) mendukung inovasi mesin fogging elektrik bertenaga baterai 'recharge' kering.
"Berbeda dengan mesin fogging pada umumnya menggunakan solar, yang berpolusi asap, alat fogging elektrik inovasi dari masyarakat Dawuan ini lebih ramah lingkungan dan hemat," kata Unit Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami.
Kata Dewi, mesin fogging berdaya baterai ini memiliki daya tahan hingga dua jam, keunggulan lainnya alat fogging ini memiliki desain lebih ringan dari mesin fogging biasa, yaitu kurang dari 5 Kg dan dapat dikontrol menggunakan remot dari jarak jauh.
Mesin fogging ini tidak hanya dibuat untuk menampung cairan pembasmi nyamuk aedes aegypti pembawa wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga dapat menampung cairan pembasmi hama dan serangga lainnya.
Selain dioperasikan dengan energi ramah lingkungan, mesin fogging dibuat dari barang bekas CPU komputer dengan komponen kabel listrik, selang plastik dan lainnya. Sehingga proses pembuatan satu unit mesin fogging relatif lebih murah dari mesin fogging pada umumnya.
Dijelaskan Dewi, mesin fogging elektrik dapat digunakan masyarakat Desa Dawuan Barat untuk kegiatan fogging secara rutin dan mandiri di 5 dusun lainnya yaitu Babakan Bogor, Babakan Sereh, Tegalwangi, Payuyon, dan Kamija.
"Kami harap nantinya inovasi mesin fogging elektrik yang ramah lingkungan ini dapat direplikasi oleh desa-desa lainnya di wilayah Cikampek," ujar Dewi.
Diketahui, di Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek ini DBD menjadi penyakit yang diwaspadai masyarakat, desa dengan populasi penduduk mencapai 4.000 orang tersebut pada tahun 2015 dan 2016 tercatat 100 kasus DBD.
Bahkan, menurut data tahun 2016 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kasus DBD mencapai 1.059 kasus dan menunjuk Desa Dawuan Barat sebagai salah satu desa endemis DBD.
Selain inovasi mesin fogging, Pertamina Fuel Terminal Cikampek juga melakukan berbagai program di bidang lingkungan serta kesehatan ibu dan anak. Diantaranya melalui program penanaman tanaman lidah mertua yang dapat menyerap polusi.
Pertamina juga aktif bekerjasama dengan Puskesmas Cikampek dalam mencanangkan program pemberantasan stunting melalui pemenuhan gizi ibu hamil, melalui pelatihan persiapan kelahiran dan pemenuhan gizi ibu dan anak pasca melahirkan. (rls/spn)
"Berbeda dengan mesin fogging pada umumnya menggunakan solar, yang berpolusi asap, alat fogging elektrik inovasi dari masyarakat Dawuan ini lebih ramah lingkungan dan hemat," kata Unit Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami.
Kata Dewi, mesin fogging berdaya baterai ini memiliki daya tahan hingga dua jam, keunggulan lainnya alat fogging ini memiliki desain lebih ringan dari mesin fogging biasa, yaitu kurang dari 5 Kg dan dapat dikontrol menggunakan remot dari jarak jauh.
Mesin fogging ini tidak hanya dibuat untuk menampung cairan pembasmi nyamuk aedes aegypti pembawa wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga dapat menampung cairan pembasmi hama dan serangga lainnya.
Selain dioperasikan dengan energi ramah lingkungan, mesin fogging dibuat dari barang bekas CPU komputer dengan komponen kabel listrik, selang plastik dan lainnya. Sehingga proses pembuatan satu unit mesin fogging relatif lebih murah dari mesin fogging pada umumnya.
Dijelaskan Dewi, mesin fogging elektrik dapat digunakan masyarakat Desa Dawuan Barat untuk kegiatan fogging secara rutin dan mandiri di 5 dusun lainnya yaitu Babakan Bogor, Babakan Sereh, Tegalwangi, Payuyon, dan Kamija.
"Kami harap nantinya inovasi mesin fogging elektrik yang ramah lingkungan ini dapat direplikasi oleh desa-desa lainnya di wilayah Cikampek," ujar Dewi.
Diketahui, di Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek ini DBD menjadi penyakit yang diwaspadai masyarakat, desa dengan populasi penduduk mencapai 4.000 orang tersebut pada tahun 2015 dan 2016 tercatat 100 kasus DBD.
Bahkan, menurut data tahun 2016 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kasus DBD mencapai 1.059 kasus dan menunjuk Desa Dawuan Barat sebagai salah satu desa endemis DBD.
Selain inovasi mesin fogging, Pertamina Fuel Terminal Cikampek juga melakukan berbagai program di bidang lingkungan serta kesehatan ibu dan anak. Diantaranya melalui program penanaman tanaman lidah mertua yang dapat menyerap polusi.
Pertamina juga aktif bekerjasama dengan Puskesmas Cikampek dalam mencanangkan program pemberantasan stunting melalui pemenuhan gizi ibu hamil, melalui pelatihan persiapan kelahiran dan pemenuhan gizi ibu dan anak pasca melahirkan. (rls/spn)