KARAWANG - Ratusan pemuda-pemudi Karawang dari gerakan Minggu Bersih (Mingsih) pada Minggu (20/1/2020) pagi telah mengumpulkan lebih dari 10 kantong sampah, atau kurang lebih 100 kilogram.
Koordinator Mingsih, Fahmi mengatakan, kesadaran warga Karawang terkait kebersihan di 'Car Free Day' masih minim dan sepertinya sulit diterapkan di perilaku keseharian.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan di mana-mana. Dan paling dominan adalah sampah plastik jajanan kaki lima, juga bekas kemasan mineral.
"Sampah masih banyak berserakan di selokan, taman, di celah tempat duduk dan di terkadang disembunyikan," ujar Fahmi.
Sementara itu, gerakan Mingsih menurutnya, merupakan ajakan kesadaran terhadap kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.
"Ini tentang ajakan untuk lebih sadar terhadap lingkungan, minimal berani memungut sampah dan membuang sampah ke tempatnya," tuturnya.
Di lapangan, para peserta aksi terdiri dari berbagai unsur elemen, dari mulai komunitas sampai dengan pelajar, dan mahasiswa.
"Minggu depan diharapkan lebih ramai lagi, dan lebih kreatif lagi," jelasnya. (yd)
Koordinator Mingsih, Fahmi mengatakan, kesadaran warga Karawang terkait kebersihan di 'Car Free Day' masih minim dan sepertinya sulit diterapkan di perilaku keseharian.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan di mana-mana. Dan paling dominan adalah sampah plastik jajanan kaki lima, juga bekas kemasan mineral.
"Sampah masih banyak berserakan di selokan, taman, di celah tempat duduk dan di terkadang disembunyikan," ujar Fahmi.
Sementara itu, gerakan Mingsih menurutnya, merupakan ajakan kesadaran terhadap kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.
"Ini tentang ajakan untuk lebih sadar terhadap lingkungan, minimal berani memungut sampah dan membuang sampah ke tempatnya," tuturnya.
Di lapangan, para peserta aksi terdiri dari berbagai unsur elemen, dari mulai komunitas sampai dengan pelajar, dan mahasiswa.
"Minggu depan diharapkan lebih ramai lagi, dan lebih kreatif lagi," jelasnya. (yd)