Rombongan KSDA Provinsi Jawa Barat |
KARAWANG- Kepala Bidang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II, mewakili Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat kunjungi Pantai Tangkolak, Cilamaya Wetan, Karawang Jawa Barat.
Sebelumnya pada awal tahun 2020 ditemukan Pesut mati terdampar di Pantai Tangkolak Barat dekat dengan Hutan Mangrove dan telah diidentifikasi oleh BKSDA Jabar. Atas dasar itulah dilakukan sosialisasi dan silaturahmi agar masyarakat bisa paham cara pelaporan serta identifikasi fauna-fauna yang dilindungi.
Manurut Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Pupung Purnawan mengatakan, kegiatan sosialisasi jenis-jenis biota laut yang dilindungi agar masyarakat bisa bersinergi dengan pihak-pihak terkait.
"Kami juga memberitahu mekanisme pelaporan, jika ada biota laut yang mati atau terdampar. Sehingga masyarakat bersinergi dengan KKP, karena mereka juga memiliki tupoksi yang sama," terang Pupung.
Dikatakan Pupung, kematian biota laut yang terdampak tumpahan minyak Pertamina diserahkan kepada IPB dan BKSDA hanya membuat berita acaranya saja.
"Kami juga menghimbau masyarakat berhati-hati saat melaut dan jangan menangkap biota yang dilindungi," tandasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melaksanakan sosialisasi terkait hukuman dan peraturan penangkapan biota laut dilindungi.
"Silaturahmi dan sosialisasi yang dilaksanakan BKSDA Jabar ini sangat bagus. Agar masyarakat pesisir bisa memahami pentingnya menjaga biota laut yang terancam kepunahan," kata Erik Ramdani Humas ForkadasC+. Jumat (21/2/2020).
Selanjutnya Erik mengingatkan, masih adanya kekhawatiran serta rentanya kematian biota laut yang dilindungi disebabkan oleh tumpahan minyak Pertamina.
"Nelayan Pasir Putih dan daerah lainnya di Karawang masih menemukan gumpalan minyak yang tersangkut dijaring ikan mereka sampai saat ini," ujarnya.
Hal ini masih menurut Erik, akan menjadi kekhawatiran tersendiri, karena selama terjadi tumpahan minyak sampai sekarang sudah ada 2 lumba-lumba dan seekor pesut yang mati di Pesisir Pantai Karawang.
Dikesempatan yang sama, Yanto warga Tangkolak Desa Sukakerta, sangat mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan BKSDA Jawa Barat.
"Kegiatan ini sangat menambah pengetahuan serta pengalaman kami dibidang pengawasan dan pelaporan biota laut yang dilindungi," ujar Yanto. (wil/red).