Sekretaris Jenderal P'Na Mardiman Ujung |
KARAWANG- Ditahun delapan puluhan Karawang merupakan kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Barat.
Dengan masuknya industri menggeser lahan pertanian menjadi kawasan dan zona industri.
Namun, dengan pesatnya industrialisasi tidak dibarengi dengan sarana infrastruktur yang memadai, khususnya jalan yang saat ini selalu menjadi sorotan beberapa media di Karawang. Demikian dikatakan aktivis Pemuda Nusantara (P'Na) Bang Ujung
sapaan akrab Mardiman Ujung kepada progresif.id. Rabu (19/2/2020)
Menurut Sekretaris Jenderal P'Na, melihat besarnya anggaran Pemerintah Daerah ( pemda) Karawang dan Infrastruktur khususnya jalan sangatlah fundamendal dalam pembangunan satu daerah, karena dapat berimbas ke sektor lainnya khususnya perekonomian.
" Coba kita liat masih banyak jalan yang rusak. Bukan hanya jalan yang kewenangan provinsi saja. Namun jalan kecamatan dan poros desapun masih tampak rusak," ujarnya.
Banyaknya jalan rusak di Karawang lanjut Mardiman, menunjukkan ketidakmampuan pemda, dalam hal ini dinas terkait dalam pengelolaan anggaran. Bahkan ada yang sudah puluhan tahun hanya ditambal-tambal saja.
"Saya baca di media ada yang hampir 15 tahun jalan poros desa hanya ditambal saja. Ini, di mana pemerintah, ko sampai ga tau?," ujarnya dengan nada bertanya.
Belum lagi lanjut Mardiman ada oknum pengusaha yang bila mengerjakan proyek pemerintah hanya asal jadi saja. Ini dapat dilihat dari banyaknya proyek asal jadi alias kurang bermutu sehingga berdampak kepada ketahanan atau kwalitasnya asal-asalan.
" Saya ngeri kalau masih banyak yang kualitas asal-asalan begini. Kenapa dinas terkait khususnya PUPR masih belum peka," tandas Mardiman
Untuk itu lanjutnya, ia berharap pemda melalui dinas harus mampu memprioritaskan jalan dengan mutu yang sesuai dan berkualitas.
" Bila ada rekanan pemda yang hasil pekerjaannya tidak sesuai dan asal-asalan harus diberikan sanksi tegas. Saya minta pejabat terkait jangan ada yang main mata," pungkasnya.(ma/red)