KARAWANG - Bupati Karawang, Jawa Barat, dr. Cellica Nurrachadiana menyatakan akan mengisolasi diri 2-3 hari, setelah mengalami gejala flu, sesak nafas dan batuk. Ini dikatakannya usai memeriksa kesehatan di Rumah Sakit Lira Medika, Jum'at (21/3/2020) sore.
"Izinkan, saya akan mengisolasi diri saya 2-3 hari, nanti hasilnya saya umumkan," kata Cellica, didampingi Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah.
Hasil pemeriksaan sementara, suhu tubuh Cellica 34,4°C, sedangkan tensi darahnya rendah 100. Diakui Cellica, kondisi fisik pada acara pelantikan kepala desa yang dilaksanakan di Plaza Pemda, Jum'at pagi itu memang sedang kelelahan dan tidak fit, bupati juga merasakan flu sebelumnya, tapi sudah sembuh.
"Kalau gejala Pasien Dalam Pemantauan (PDP) (COVID-19, red) tidak ada, tadi memang pusing banget, tensinya 100 darah rendah, sesak sedikit, karena harus mengatur ritme nafas (saat pidato, red)," jelasnya.
Meski saat ini kondisi kesehatannya normal, bupati tetap akan mengisolasi diri, sebab dia khawatir tertular virus akibat kontak fisik dengan beberapa pejabat yang ditemuinya.
"Kalau untuk kontak fisik, ini yang membuat saya merasa harus mengisolasi diri," ucapnya.
Kata bupati, pemerintah daerah tidak akan menutupi persoalan terkait Virus Corona yang menimpa di wilayah Kabupaten Karawang.
"Masyarakat harus patuh untuk tidak keluar rumah, termasuk Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak keluar masuk Karawang, karena ini persoalan serius, jangan dianggap enteng," pesannya, agar masyarakat menjaga diri dari wabah COVID-19. (spn)
"Izinkan, saya akan mengisolasi diri saya 2-3 hari, nanti hasilnya saya umumkan," kata Cellica, didampingi Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah.
Hasil pemeriksaan sementara, suhu tubuh Cellica 34,4°C, sedangkan tensi darahnya rendah 100. Diakui Cellica, kondisi fisik pada acara pelantikan kepala desa yang dilaksanakan di Plaza Pemda, Jum'at pagi itu memang sedang kelelahan dan tidak fit, bupati juga merasakan flu sebelumnya, tapi sudah sembuh.
"Kalau gejala Pasien Dalam Pemantauan (PDP) (COVID-19, red) tidak ada, tadi memang pusing banget, tensinya 100 darah rendah, sesak sedikit, karena harus mengatur ritme nafas (saat pidato, red)," jelasnya.
Meski saat ini kondisi kesehatannya normal, bupati tetap akan mengisolasi diri, sebab dia khawatir tertular virus akibat kontak fisik dengan beberapa pejabat yang ditemuinya.
"Kalau untuk kontak fisik, ini yang membuat saya merasa harus mengisolasi diri," ucapnya.
Kata bupati, pemerintah daerah tidak akan menutupi persoalan terkait Virus Corona yang menimpa di wilayah Kabupaten Karawang.
"Masyarakat harus patuh untuk tidak keluar rumah, termasuk Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak keluar masuk Karawang, karena ini persoalan serius, jangan dianggap enteng," pesannya, agar masyarakat menjaga diri dari wabah COVID-19. (spn)