INDRAMAYU, Progresif.id - Sejak 1 April 2020, pemudik menyumbang sekitar 85,71% dari jumlah 21 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Ini dikatakan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Minggu (5/4/2020).
Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu berjumlah 195 orang, jumlah itu disumbang dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung, sekitar 52,82%.
Kata dia, mayoritas pemudik yang pulang kampung ini dari daerah Jakarta, yaitu kota yang sudah dinyatakan zona merah Covid-19 oleh pemerintah.
"Ini harus jadi perhatian kita, karena banyaknya pendatang, terutama dari zona merah," ucapnya.
Mereka yang pulang kampung ini, di Jakarta berprofesi sebagai sopir, pembantu rumah tangga, pegawai toko, termasuk pekerja hiburan malam.
Meski begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu tetap mengimbau agar masyarakat saling menjaga jarak atau 'physical distancing' agar tidak kena virus.
Virus corona diketahui penyebaran utamanya melalui tetesan pernapasan, terutama saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Maka, menjaga jarak fisik yang aman dianjurkan untuk mengurangi penularan.
Selain itu, tetap menggunakan masker dan sering menjaga kebersihan, terutama mencuci tangan. (rls/red)
Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu berjumlah 195 orang, jumlah itu disumbang dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung, sekitar 52,82%.
Kata dia, mayoritas pemudik yang pulang kampung ini dari daerah Jakarta, yaitu kota yang sudah dinyatakan zona merah Covid-19 oleh pemerintah.
"Ini harus jadi perhatian kita, karena banyaknya pendatang, terutama dari zona merah," ucapnya.
Mereka yang pulang kampung ini, di Jakarta berprofesi sebagai sopir, pembantu rumah tangga, pegawai toko, termasuk pekerja hiburan malam.
Meski begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu tetap mengimbau agar masyarakat saling menjaga jarak atau 'physical distancing' agar tidak kena virus.
Virus corona diketahui penyebaran utamanya melalui tetesan pernapasan, terutama saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Maka, menjaga jarak fisik yang aman dianjurkan untuk mengurangi penularan.
Selain itu, tetap menggunakan masker dan sering menjaga kebersihan, terutama mencuci tangan. (rls/red)