KARAWANG - Wabah Corona Virus Disease (Covid-19) memaksa sejumlah warung kopi tutup, tak terkecuali di Karawang kota, Jawa Barat. Kian hari, jalanan semakin sepi, karena masyarakat mengurangi ruang aktifitasnya, takut tertular Corona.
Pantauan Jum'at (3/4/2020) siang, di GOR Panatayuda, sebelumnya tenda-tenda warung kopi ramai pengunjung, tetapi sekarang hanya terlihat gerobak dengan posisi kursi panjang dibalik dan diikat, tandanya warung kopi ini tutup untuk jangka waktu lama.
Hal serupa di sejumlah pinggiran Jalan Niaga, Alun-alun kota hingga Jalan Johar dan pasar. Tak hanya warung kopi, kedai makan pun tutup, gerobak dagangan pun berkurang, karena meliburkan diri.
Efek wabah ini sudah tentu mengancam ekonomi masyarakat kecil, mereka terpaksa tidak berjualan, supaya tidak ada interaksi langsung dengan para pelanggannya.
"Yah tutup, padahal cuma Bakso di sini ya enak," kata Iis, warga Lamaran, ketika mendatangi penjual Bakso di Gang Bojong, Jalan Tuparev yang tutup.
Diakui sejumlah pedagang, mereka meliburkan diri, karena memang takut tertular virus, meski uang simpanan dan persediaan makan mereka semakin menipis, tetapi mereka tak bisa berbuat banyak, yang penting bebas dari wabah menyeramkan bernama Covid-19 itu.
"Saya harap virus ini segera hilang, supaya bisa kembali berjualan," kata Uda, penjual kopi di GOR, saat mengecek kembali gerobaknya yang basah usai diguyur hujan.
Meski begitu, masih banyak warung kopi yang buka, hanya saja pembelinya sedikit dan terbilang sepi. Namun, sejumlah kedai delivery yang biasa diorder ojek online, masih ada sebagian yang buka, meski tetap sepi orderan juga. (spn)
#kopi
Pantauan Jum'at (3/4/2020) siang, di GOR Panatayuda, sebelumnya tenda-tenda warung kopi ramai pengunjung, tetapi sekarang hanya terlihat gerobak dengan posisi kursi panjang dibalik dan diikat, tandanya warung kopi ini tutup untuk jangka waktu lama.
Hal serupa di sejumlah pinggiran Jalan Niaga, Alun-alun kota hingga Jalan Johar dan pasar. Tak hanya warung kopi, kedai makan pun tutup, gerobak dagangan pun berkurang, karena meliburkan diri.
Efek wabah ini sudah tentu mengancam ekonomi masyarakat kecil, mereka terpaksa tidak berjualan, supaya tidak ada interaksi langsung dengan para pelanggannya.
"Yah tutup, padahal cuma Bakso di sini ya enak," kata Iis, warga Lamaran, ketika mendatangi penjual Bakso di Gang Bojong, Jalan Tuparev yang tutup.
Diakui sejumlah pedagang, mereka meliburkan diri, karena memang takut tertular virus, meski uang simpanan dan persediaan makan mereka semakin menipis, tetapi mereka tak bisa berbuat banyak, yang penting bebas dari wabah menyeramkan bernama Covid-19 itu.
"Saya harap virus ini segera hilang, supaya bisa kembali berjualan," kata Uda, penjual kopi di GOR, saat mengecek kembali gerobaknya yang basah usai diguyur hujan.
Meski begitu, masih banyak warung kopi yang buka, hanya saja pembelinya sedikit dan terbilang sepi. Namun, sejumlah kedai delivery yang biasa diorder ojek online, masih ada sebagian yang buka, meski tetap sepi orderan juga. (spn)
#kopi