KARAWANG, Progresif.id - Di Purwokerto Jawa Tengah tidak ada pabrik industri, tetapi kepala daerahnya memprioritaskan siswa yang lulus SMA/SMK mendapat pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), sehingga lulusan sekolah kejuruan di daerah tersebut terserap jadi tenaga kerja.
"Kerjanya tidak di pabrik industri Purwokerto, tetapi di luar daerah, seperti Tangerang, Bekasi, termasuk Karawang," kata bakal calon bupati Karawang, Jawa Barat, H. Aep Syaepuloh, didampingi Ketua DPD Partai NasDem, Dian Fahrud Jaman, di Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Rabu (8/7/2020) sore.
Ditegaskan H. Aep, seharusnya Kabupaten Karawang yang memiliki 1.900 perusahan bisa mencontoh Purwokerto, BLK-nya difungsikan untuk masyarakat Karawang, agar siap kerja di dunia industri.
"Banyak yang mengeluh, ketika dites, warga pribumi Karawang tidak lolos masuk kerja, bukan perusahaan tidak mau menerima, tetapi karena perusahaan menganggap keterampilanya masyarakat Karawang kurang," ucapnya, menyatakan ini pukulan telak bagi pemerintah Kabupaten Karawang.
Kata H. Aep, harusnya Pemkab Karawang mempersiapkan lulusan SMA/SMK dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri di BLK, memaksimalkan BLK untuk memenuhi kebutuhan para calon tenaga kerja lokal.
Untuk itu, H. Aep akan berupaya membenahi kondisi BLK di Dinas Tenaga Kerja, supaya lulusan SMA/SMK Karawang memiliki skill dan bisa bersaing di dunia industri. Dengan begitu, semua masyarakat Karawang bisa kerja. [spn]
"Kerjanya tidak di pabrik industri Purwokerto, tetapi di luar daerah, seperti Tangerang, Bekasi, termasuk Karawang," kata bakal calon bupati Karawang, Jawa Barat, H. Aep Syaepuloh, didampingi Ketua DPD Partai NasDem, Dian Fahrud Jaman, di Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Rabu (8/7/2020) sore.
Ditegaskan H. Aep, seharusnya Kabupaten Karawang yang memiliki 1.900 perusahan bisa mencontoh Purwokerto, BLK-nya difungsikan untuk masyarakat Karawang, agar siap kerja di dunia industri.
"Banyak yang mengeluh, ketika dites, warga pribumi Karawang tidak lolos masuk kerja, bukan perusahaan tidak mau menerima, tetapi karena perusahaan menganggap keterampilanya masyarakat Karawang kurang," ucapnya, menyatakan ini pukulan telak bagi pemerintah Kabupaten Karawang.
Kata H. Aep, harusnya Pemkab Karawang mempersiapkan lulusan SMA/SMK dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri di BLK, memaksimalkan BLK untuk memenuhi kebutuhan para calon tenaga kerja lokal.
Untuk itu, H. Aep akan berupaya membenahi kondisi BLK di Dinas Tenaga Kerja, supaya lulusan SMA/SMK Karawang memiliki skill dan bisa bersaing di dunia industri. Dengan begitu, semua masyarakat Karawang bisa kerja. [spn]