KARAWANG, Progresif.id - Setelah melakukan Sosialisasi Pemulihan Lahan dan Ekosistem Terkontaminasi YYA -1 di Karawang, Jawa Barat Akhir Agustus lalu, KLH melakukan tinjauan lapangan, pasca minyak tumpah beberapa waktu lalu di laut Karawang.
Tinjauan lapangan itu dihadiri oleh Kasubdit Pemulihan Sektor PEM KLHK Melda Mardalina bersama perwakilan DLH Kabupaten Karawang dan DLH Provinsi Jawa Barat.
Supervisi dan Verifikasi Lapangan dalam rangka Progress Pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan diawali di 3 titik, yaitu Karawang -1, Karawang -2 dan Karawang -3.
Disampaikan Melda, dia apresiasi kepada PHE ONWJ yang sudah melakukan progress sejauh ini dan berharap terus dilanjutkan sesuai RPFLH.
VP Relations PHE, Ifki Sukarya menegaskan, kegiatan pemulihan lingkungan adalah bentuk komitmen PHE ONWJ terhadap lingkungan pasca kejadian tumpahan minyak sumur YYA-1 dengan tujuan memulihkan lingkungan yang terkontaminasi akibat YYA1 sesuai dengan hasil dokumen Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup yang telah disetujui oleh KLHK.
Pekerjaan pemulihan lingkungan area terkontaminasi minyak yang meliputi batuan, lahan,substrat mangrove, ekosistem, akan dilaksanakan dengan menggunakan metode kerja yang disetujui.
Selain itu akan dilakukan pembersihan breakwave, tanggul , bebatuan dan penggantian sandbag dan yang terakhir adalah penanaman mangrove termasuk pemeliharaannya di 8 titik, baik Karawang maupun Bekasi
Pekerjaan pemulihan di Area Karawang sudah dimulai akhir bulan Agustus, meliputi Pantai Mutiara, Pantai Galangan Kapal, Pantai Jalasena, Tambak Garam Cemara, Muara Sungai Buntu, Pantai Cemarajaya, Pantai Samudera Baru, Pantai Pelangi , Pemukiman Cemara, Pisangan, Pantai Dobolan, Pamtai Sedari, Pantai Karangsari, Pantai Singkih, Pantai Sarakan dan Pantai Bungin.
Kata Ifki, beberapa program telah dilaksanakan lebih dulu, di periode bulan Juni hingga bulan Agustus 2020, seperti pekerjaan housekeeping dan clean up sudah berlangsung di 15 lokasi pantai termasuk diantaranya perbaikan rumah warga yang terkena banjir rob.
"Kami berharap agar seluruh pihak mendukung upaya ini sehingga PHE ONWJ dengan bantuan seluruh pemangku kepentingan dapat mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula," jelas Ifki. [rls/spn]