KARAWANG, Progresif.id - Kemenangan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Karawang, Jawa Barat, dr. Cellica Nurrachadiana - H. Aep Syaepulloh merupakan langkah awal dalam membangun kebersamaan memajukan daerah. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 serentak se-Indonesia ini kembali mengantarkan Cellica duduk dua periode sebagai bupati.
"Harapan besarnya, semoga dalam proses pembangunannya nanti kita bisa melibatkan seluruh elemen dan komponen masyarakat Kabupaten Karawang, tanpa lagi melihat sisi-sisi perbedaannya, pasca kompetisi Pilkada kemarin," kata Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karawang, H. Dedi Sudrajat, Senin (14/12/2020) sore.
Diakuinya, PKS yang pertama mensosialisasikan calon wakil bupati Karawang terpilih, H. Aep Syaepulloh sejak Juli 2019 lalu. Kata Dedi, kemenangan Paslon nomor urut 2, Cellica-Aep, merupakan totalitas seluruh sahabat koalisi, yaitu koalisi partai politik, relawan juga tidak dipungkiri pergerakan keduanya, Cellica-Aep, yang penuh agenda bersosialisasi di masa kampanye.
"Yang terpenting lagi, kemenangan ini pastinya berkat pertolongan Allah SWT, yang menyatukan takdirnya dengan harapan kita di koalisi nomor 2," ucapnya.
Mengamankan dan Mengawal Suara di TPS
Pada hari pencoblosan 9 Desember 2020, kata Dedi Sudrajat, partainya telah menyelesaikan tugas dan amanah dari Paslon Cellica-Aep, yaitu mengamankan dan mengawal suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari penghitungan kecamatan hingga penghitungan di tingkat kabupaten.
PKS telah menempatkan personil di 4.451 TPS yang tersebar se-kabupaten, personil yang merupakan kader partai ini terdiri dari para saksi PKS. Di TPS, selain mengamankan perhitungan, juga melakukan perhitungan cepat atau 'quick count' dengan sampling tercepat di 200 TPS se-kabupaten, hasilnya rekapitulasi 100 persen bisa dilihat pukul 16.00 WIB.
"Akurasinya cukup tinggi, karena 'quick count' merilis kemenangan Cellica-Aep dengan perolehan 'real count' 60,04%," jelasnya.
Kata dia, 'quick count' selesai pukul 16.00 WIB, kemudian disempurnakan dengan 'quick real count' dari 4.451 TPS yang dihitung cepat dengan metode teknologi pengiriman data. Sehingga, hari itu juga tim media dan data center PKS yang bekerjasama dengan Star Institute sudah merilis 100 persen suara masuk.
"Kami sudah bisa menyajikan data berdasarkan seluruh TPS se-kabupaten, kemudian di jam 10 malam itu kami langsung konferensi pers," ungkapnya.
Diakuinya, penghitungan tim tersebut sangat cepat dan akurat, bahkan belum dihitung oleh KPU saat itu, tetapi PKS sudah merilis 100 persen data masuk. Tidak lewat 1 hari itu juga, akurasi data yang diperoleh PKS sudah disandingkan dengan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan data yang tidak beda jauh.
Masih berdasarkan penghitungan 'real count' PKS, Paslon nomor urut 1, Yessi-Adhli memperoleh suara 11,43%, kemudian Paslon nomor urut 3, Jimmy-Yusni memperoleh suara 28,03%, dari data itu diperoleh suara tidak sah sebanyak 31.126.
"Angka partisipasi 72%, terdiri dari total suara ditambah suara tidak sah, angka itu beda dengan surat suara yang tidak dipakai," jelasnya. [spn]