KARAWANG, Progresif.id - Meski Kabupaten Karawang, Jawa Barat masuk zona orange pandemi Covid-19, Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh terus melakukan sosialisasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 ke semua kawasan industri.
"Mobilitas industri di Karawang jadi sorotan pemerintah pusat, jangan sampai Satgas Covid-19 di perusahaan ini lalai kesehatan," kata dia, saat kunjungan sosialisasi PPKM ke PT. Pupuk Kujang Cikampek, Kamis (29/7/2021) siang.
Pemkab Karawang, sambung wakil bupati, sudah menutup dua perusahaan yang diketahui tidak memiliki Satgas Covid-19, tidak mengurangi operasional karyawan hingga 50 persen di pabrik, bahkan perusahaan tersebut tidak membantu biaya pengobatan karyawan yang sakit Covid-19.
"Penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi bersama-sama dilakukan masyarakat dan perusahaan," jelasnya.
Terkait vaksinasi, Kabupaten Karawang sudah di peringkat lima besar se-Jawa Barat atau sudah melakukan vaksinasi 14 persen untuk masyarakat, persentase itu sesuai dengan jumlah dosis vaksin yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Ini juga dibantu vaksinasi gotong royong sejumlah perusahaan termasuk Partai NasDem kemarin, hinga Agustus ini kita genjot mencapai 30 persen vaksinasi," kata wakil bupati.
Dia menyebutkan, upaya pemerintah untuk menekan wabah Covid-19 ada hasil yang signifikan, ini bisa dilihat dari jumlah pasien di rumah sakit yang menurun.
"Saat ini, pasien isolasi mandiri (isoman) di rumah yang gejalanya tinggi bisa dibawa ke rumah sakit, karena jumlah pasien sebelumnya yang dirawat di rumah sakit sudah menurun," ujarnya.
Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryadi menyampaikan, perusahaannya sudah mengurangi operasional karyawan hingga 50 persen, juga memanfaatkan Klinik Utama Pupuk Kujang untuk memeriksa karyawan setiap waktu, termasuk karyawan yang kesehatannya bermasalah.
"Kita juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan dan penerapan protokol kesehatan 5M," jelasnya. [spn]