JAKARTA, Progresif.id - Vaksinasi Covid-19 diberikan kepada masyarakat secara gratis, tidak dijual bebas untuk kepentingan komersil.
"Vaksin itu gratis, kesehatan rakyat itu tidak untuk dikomersialkan, seharusnya vaksin ini tidak dijual bebas," kata Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, Minggu (11/7/2021).
Politisi Partai Demokrat ini mengkritisi pemerintah mengenai rencana PT Bio Farma (Farma Kimia) akan membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu secara resmi.
Vaksin Gotong Royong itu akan dibanderol seharga Rp879.140 untuk dua dosis vaksin, berikut jasa layanannya.
Legislator dapil Sulawesi Selatan I ini menyatakan, keputusan tersebut tentu tidak mencerminkan kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Dia juga mengingatkan pemerintah, jika kondisi masyarakat saat ini dalam keadaan darurat. Sehingga, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Seharusnya vaksin tersebut dihadirkan pemerintah dengan tidak memungut tarif ke masyarakat, apalagi dengan berdalih istilah vaksinasi gotong royong," jelasnya.
Diakuinya, pemerintah, sejak awal penanganan, sudah berkomitmen untuk melindungi rakyatnya. Maka dengan perdagangan vaksin ini, dia pikir akan memberatkan dan akan menguntungkan sepihak saja.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury menyatakan, VGR Individu dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity) sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat. [rls/spn]