Progresif.id – Formed Police Units (FPU) 3 Garuda Polri diuji mengemudikan kendaraan kecil hingga besar oleh dua utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Kolonel Dridi Aymen dari Tunisia dan Letnan Satu Top Penda dari Senegal, Kamis (19/8/2021).
Uji mengemudikan kendaraan ini sebagai persiapan FPU Garuda Bhayangkara Polri yang akan dikirim dalam misi pemeliharaan perdamaian dan ketertiban dunia PBB di Afrika Tengah, untuk itu perlu memiliki berbagai macam kemampuan.
Kemudi di Afrika Tengah ada di sebelah kiri, berbeda dengan Indonesia sebelah kanan. Jadi, Garuda Polri harus terbiasa mengendarai dengan baik.
Ujian yang dilaksanakan diantaranya parkir, harus mampu membaca atau melihat pelat kendaran berjarak 20 meter. Kemudian, ujian parkir parallel dengan baik, posisi harus di tengah dan pintu saat dibuka tak mengenai kendaraan lain di sampingnya.
Untuk ujian selanjutnya berkendara, menjalankan mobil dengan memperhatikan setiap rambu, lampu merah, berbelok, mengerem dan berhenti serta lainnya yang bersifat umum, namun penting untuk diketahui.
Kemudian, para peserta uji juga diminta untuk mengendarai kendaraan secara zig-zag baik dengan mobil kecil dan besar, juga diwajibkan mampu mengendarai seluruh jenis kendaraan.
“Ujian ini sangat menentukan langkah selanjutnya untuk peserta,” ucapnya.
Satgas Garuda Bhayangkara FPU 3 United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic (MINUSCA) yang dipimpin langsung Kasatgas AKBP Raymond Marcellino Masengi menjelaskan, dia sudah mempersiapkan segala sesuatu, sesuai tugas yang dilaksanakan di Afrika Tengah.
Kata dia, intensitas yang dihadapi di sana lebih kompleks, tetapi pada prinsipnya FPU Garuda Polri sudah siap, semua perlengkapan dan kemampuan perorangan sudah dimiliki.
"Kami juga lebih meningkatkan tugas-tugas, khususnya menyesuaikan informasi yang kami dapat dari sana,” tegas Raymond Marcellino di Pusdiklat Lantas Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Seperti diketahui, misi perdamaian PBB ini akan ditempatkan di negara konflik, seluruh peserta nantinya akan melaksanakan patroli gabungan bersama dengan FPU setingkat peleton.
Di sana, FPU 3 MINUSCA yang memiliki kemampuan mengemudi akan mengendarai kendaraan, untuk membantu membawa logistik dan juga mengangkut kebutuhan warga serta membantu membawa warga yang perlu dievakuasi dalam penyelamatan.
Dibutuhkan kecepatan dalam berkendara, termasuk juga mampu mengendarai kendaraan dengan lamban antara 10 kilometer per jamnya.
Peacekeeper Polri juga akan membantu para pengungsi dengan kendaraan yang tersedia, dalam satu rangkaian patroli, taktikal menggunakan satu atau dua mobil Land Cruiser lapis baja, tiga atau empat mobil patroli double cabin, satu mobil ambulance, dan satu atau dua Armoured Personnels Carrier (APC).
Selain memiliki kemampuan mengemudi, juga diwajibkan memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan Prancis dengan baik, juga memiliki kemampuan dalam hal komunikasi elektronik, mekanik, kedokteran, penanggulangan huru hara, memberi perlindungan pada yang lemah. [red]