Sri Mulyani.
Progresif.id - Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan kembali komitmen untuk mengendalikan pandemi di dunia sesegera mungkin, hal itu mereka sampaikan dalam pertemuan bersama di Roma, Italia, Jumat (29/10/2021).
Pertemuan ini diselenggarakan secara hybrid, serta menjadi bagian dari rangkaian pertemuan G20 Leaders’ Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi G20/KTT G20 di bawah Presidensi Italia.
Pada komitmen mengendalikan pandemi, para menteri juga sepakat meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan, serta memastikan akses yang tepat waktu, adil, aman dan terjangkau terhadap vaksin, terapetik, diagnostik dan peralatan kesehatan sebagai barang publik global (global public goods).
Dalam pertemuan tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, penyebaran varian delta yang cepat dan ancaman varian baru telah meningkatkan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir, pemulihan ekonomi dunia tergantung pada seberapa cepat negara-negara dapat menangani pandemi.
Kata Sri Mulyani, pemerintah Indonesia melanjutkan prioritas pada intervensi kesehatan untuk melindungi masyarakat dari Covid-19, perlindungan sosial dan dukungan bagi dunia usaha khususnya UMKM, serta reformasi struktural untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, Pemerintah juga berkomitmen dalam melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat, dengan target mencapai 208 juta orang pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
"Saat ini Indonesia telah berhasil melakukan proses vaksinasi yang signifikan, mencapai di atas dua juta dosis per hari," kata Sri.
Dalam pertemuan tersebut, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan pentingnya pengendalian pandemi secara global.
Perbedaan kapasitas antar negara dalam penanganan pandemi merupakan tantangan besar dalam upaya pemulihan ekonomi, sebab kepemimpinan G20 sangat penting dalam mempromosikan aksi global yang terkoordinasi dengan baik.
Tidak saja dalam penanganan pandemi saat ini, tetapi juga dalam mendeteksi dan mengatasi ancaman pandemi di masa depan.
“Saya percaya setiap orang memiliki pandangan yang sama, Pandemi ini harus segera dikendalikan bersama secara global," jelas Sri Mulyani.
Kata dia, peran WHO perlu diperkuat, sekaligus meningkatkan kinerjanya. Juga, memastikan ketersediaan pembiayaan yang cukup untuk melakukan pengendalian pandemi.
Dalam pertemuan ini, Indonesia menyampaikan dukungan bagi pembentukan Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan atau the G20 Joint Finance-Health Task Force, sebagai mekanisme kerja sama dalam menangani masalah yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan dan respon pandemi (pandemic prevention, preparedness and response/pandemic PPR).
Dalam meningkatkan pandemic PPR, penguatan peran dan kapasitas WHO sangat krusial untuk memperkuat sistem kesehatan global yang transparan dan inklusif.
Dalam mencapai tujuan ini, diperlukan kepastian ketersediaan sumber daya yang memadai, termasuk melalui peningkatan kapasitas pembiayaan Bank Pembangunan Multilateral serta pengembangan fasilitas pembiayaan baru.
"Sebagai Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia siap untuk melanjutkan agenda kesehatan ini, karena kami percaya bahwa sistem kesehatan yang lebih kuat merupakan syarat penting bagi ekonomi global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat,” ungkapnya.
G20 menyatakan komitmen bersama dalam upaya mengontrol pandemi dengan target vaksinasi 40% dari total populasi global di akhir tahun 2021 dan 70% di pertengahan tahun 2022.
Sebagai Presidensi G20 tahun depan, Indonesia siap untuk melanjutkan kerja penting ini dalam memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat.
Peran kepemimpinan G20 sangat krusial bagi peningkatan kerja sama global dalam mendorong produksi vaksin dan produk kesehatan esensial, dukungan untuk memperkuat ketahanan rantai pasok, menambah distribusi vaksin, serta meningkatkan administrasi dan kapasitas industri lokal seperti transfer pengetahuan dalam penggunaan teknologi dan produksi vaksin bersama.
Indonesia bersama dengan Italia akan memimpin G20 Joint Finance – Health Task Force yang baru saja disepakati dalam rangka meningkatkan dialog dan kerja sama global.
Juga, mempromosikan pertukaran gagasan dari pengalaman dan praktik terbaik, membangun koordinasi antara para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan, mendorong proses yang transparan, membentuk kepengurusan yang efektif dan inklusif, serta mengadopsi One Health approach.
Pertemuan G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting dipimpin oleh Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan Italia, dengan dihadiri para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20, negara undangan dan pimpinan sejumlah organisasi internasional.
Delegasi Indonesia terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir langsung di Roma dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara virtual. [rls/spn]