Sumber foto: sumber pribadi |
Progresif.id - Yayasan Saan Mustopa Center (SMC), kembangkan dunia literasi berbasis digital untuk mendukung proses pembelajaran di masa pandemi agar lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional karena pengguna tidak perlu dipusingkan mencari di katalog dengan waktu yang lama. Pisangsambo, Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Sabtu, (25/6/2022)
Di bantu oleh Dua Mahasiswa Universitas Pamulang, Mustaqim Rahmadi dan Mintarsih, perpustakaan SMC berbasis digital ini menggunakan sistem informasi perpustakaan berbasis web dengan metode Waterfall.
Literasi digital ini sebagai bentuk upaya agar para pustakawan dapat lebih mudah mengakses buku dan perpustakaan lebih teratur dalam pendataan buku yang dipinjam oleh pembaca.
"Dengan metode Waterfall ini agar mempermudah mereka (pembaca), dalam mengakses buku. kita juga lebih mudah dalam pendataan buku yang di pinjam," Ujar Mustaqim Rahmadi.
Ketua Yayasan SMC, Aldi Sa'adilah al-Basith, SH. Sangat mengapresiasi hasil dari penerapan literasi digital ini, menurutnya di era sekarang perpustakaan harus sudah di digitalisasi sebagai bentuk perkembangan teknologi dalam aspek literasi.
"Sangat terbantu oleh kaka-kaka mahasiswa, karena saat ini perkembangan teknologi sangat pesat, jangan sampai lini literasi tertinggal hanya stuck di konvensional saja," Ucap Aldi Al-Basith. (Red)