Presiden RI Joko Widodo meresmikan jalan tol Semarang - Demak di gerbang tol Sayung, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023) siang. |
Progresif.id - PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia (PTPP) berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung-Demak, Jawa Tengah milik anak usahanya, yaitu PT PP Semarang Demak.
Proyek jalan tol tersebut diresmikan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti, Sabtu (25/2/2023) di Gerbang Tol Sayung, Jawa Tengah.
Dalam peresmiannya tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, jajaran pejabat pemerintahan dan pejabat lainnya.
Dijelaskan Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 memiliki lintasan sepanjang 16,01 kilometer, dimulai dari Sayung KM 449 hingga KM 465.
Jalan tol yang memiliki nilai investasi sebesar Rp. 5,9 triliun ini memiliki skema pengembalian berupa tarif serta masa konsesi selama 50 tahun.
"Investasi jalan tol ini sangat menjanjikan, sebab memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,56%," kata Novel Asyad.
Nilai IRR tersebut sangat dipengaruhi angka proyeksi Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) sebesar 16.934 kendaraan per hari di tahun 2023 ini.
Jalan tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung-Demak ini memiliki tarif tol awal untuk kendaraan golongan I sebesar Rp 1.195 per kilometer atau sebesar Rp 19.000 yang mulai diberlakukan Senin (27/2/2023).
Jalan tol ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi dan dicanangkan pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah transportasi yang ada di daerah tersebut, seperti sering terendamnya jalan nasional Pantura antara Kaligawe hingga Sayung akibat banjir rob.
Juga, kemacetan lalu lintas di jalan nasional Pantura, terutama Kaligawe dan Terboyo, serta kerugian ekonomi akibat terganggunya kegiatan logistik pada Kawasan Industri.
Dengan kehadiran jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari Semarang ke Demak menjadi ±20 menit, dari sebelumnya sekitar 45 menit hingga 1,5 jam.
"Dengan adanya pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan dapat meminimalisir banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang dan Demak," jelasnya.
Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi pengembangan wilayah di sepanjang koridor rencana serta meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekitar.
Pembangunan jalan tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung-Demak ini menerapkan berbagai inovasi dan teknologi konstruksi terdepan di dalam pelaksanaan konstruksinya.
Sedangkan, beberapa inovasi dan teknologi baru yang digunakan antara lain, pengecoran rigid pavement dengan slipform paver, penggunaan bambu untuk timbunan trial embankment, PVD dengan kedalaman 42 meter yang merupakan pertama di Indonesia dalam trial embankment.
Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi, PTPP turut berperan serta dan aktif dalam penyertaan bisnis investasi di bidang penyediaan infrastruktur jalan tol, salah satunya yaitu Jalan Tol Semarang Demak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.
Hal tersebut merupakan dukungan langsung dan kontribusi PTPP kepada negeri untuk turut meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui transportasi darat.
"Bisnis investasi jalan tol Trans Jawa ini diprediksi masih cukup menarik dan menjanjikan bagi perusahaan," ujarnya.
Kata Novel, kehadiran jalan tol ini juga memberikan kontribusi dan dampak langsung dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang dialami masyarakat Semarang-Demak dan sekitarnya. [rlsbumn]