Anak Buah Kapal (ABK) MV Indian Partership berupaya tangani kebocoran kapal, dibantu TNI AL. |
Progresif.id - TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI Mata Bongsang-873 untuk melakukan pertolongan dan pengamanan terhadap sebuah kapal kargo curah MV Indian Partnership yang mengalami kebocoran saat melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia III (ALKI III), di sekitar perairan Pulau Missol Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (25/4/2023).
Setelah menerima Informasi tersebut, Panglima Komando Armada III (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, segera memerintahkan unsur KRI jajarannya menuju titik lokasi kejadian.
Dikatakan Agus Hariadi, pihaknya langsung melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait untuk bersinergi dalam penanganan masalah tersebut, dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), bea cukai, karantina setempat, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong, serta dengan keagenan kapal MV Indian Partnership yang berada di Indonesia.
Kata dia, salah satu yang dikoordinasikan adalah penerbitan Notice to Mariner dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk pemberitahuan kepada Pelaut dan Nahkoda Kapal yang melintas di perairan tersebut.
"Adanya kapal yang mengalami kecelakaan ataupun dugaan kebocoran dapat mengganggu keselamatan pelayaran, navigasi, termasuk bahaya pencemaran," kata dia.
Kapal MV Indian Partnership sebelumnya bertolak dari pelabuhan Skarten River, Australia menuju Cina dengan muatan bauksit sejumlah 178.087 ton.
Dari informasi yang diperoleh, kapal ini diduga mengalami kebocoran yang terjadi pada tanggal Minggu (23/4/2023), meski Anak Buah Kapal (ABK) ini tidak merasakan adanya benturan terhadap badan kapal.
Setelah menyadari kapal mengalami kebocoran, ABK berusaha mempertahankan kapal, karena posisi geladak haluan hampir sejajar dengan garis air, maka kapal ini melaksanakan lego jangkar darurat di sekitar perairan Pulau Missol.
Selanjutnya nahkoda kapal berkoordinasi dengan keagenan di Indonesia untuk meminta persetujuan diving clearance dari syahbandar setempat, serta agar dapat menurunkan ABK yang memiliki kemampuan menyelam untuk memeriksa dan menemukan, serta memperbaiki kebocoran kapal.
MV Indian Partnership sendiri merupakan kapal motor jenis kargo atau bulk carrier, berbendera Inggris, bermuatan bauksit. Jumlah ABK Kapal ini sebanyak 22 orang warga negara asing, yakni dari India, Russia, Myanmar, Ukraina, Turki, Cina juga Vietnam.
Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali telah menegaskan, seluruh jajaran TNI AL untuk selalu siap dalam kegiatan pengamanan di wilayah perairan NKRI serta dalam pelaksanaan Search And Rescue (SAR) di perairan yurisdiksi nasional untuk membantu masyarakat dan terus bersinergi dengan Instansi maupun lembaga terkait.