Donny Sonantha. |
Progresif.id - Ketua KADIN Karawang, Fadludin Damanhuri alias Fadel sikapi santai atas pernyataan Emay yang tidak mengakui kepengurusan KADIN Provinsi Jabar yang kini diketuai Almer Faiq Rusydi.
“Ketika Emay tidak akui hubungan organisatoris dengan Almer ya silakan, berarti kita memang berbeda jalur ke atasnya,” kata Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Kawasan Industri yang mendapatkan penugasan khusus sebagai WKU Bidang Organisasi, Donny Sonatha, dilansir dari delik, Jumat (25/10/2024) pagi.
Lanjut Donny menegaskan, pihaknya tidak mau ambil pusing dengan langkah manuver Emay demi mencari panggung dan pengakuan karena ingin disebut sebagai Ketua KADIN Karawang meski dasar aturan yang ia pakai itu tidak jelas.
“Silakan jalan, nanti juga bakal mentok dan bubar sendirinya” ucapnya dengan tawa ringan.
Hanya saja Donny mengaku heran dengan argumentasi Emay yang menyebutkan pihaknya (Emay-red) tidak mengakui Almer lantaran berpedoman pada Skep/047/X/2024 tentang Pengangkatan Dewan Pengurus KADIN Jabar sementara (caretaker) yang ditandatangani oleh Anindya Bakrie.
“Kiblat Emay itu kan Pak Cucu karena yang angkat Emay sebagai Ketua kan Pak Cucu. Di antara alasan surat pemberhentian Fadel selaku Ketua KADIN Karawang yang dikeluarkan Pak Cucu itu karena Fadel dianggap menyetujui Munaslub KADIN Indonesia yang didorong oleh Pak Anindya.
"Artinya Pak Cucu tidak setuju dong dengan Pak Anindya, nah kenapa sekarang Emay berlindung dibalik Pak Anindya. Logikanya kan enggak masuk,” ungkap Donny.
Lebih jauh dia mengatakan, sementara pada waktu adanya Muprov KADIN Jabar kemarin dihadiri langsung oleh Arsyad Rasyid yang notabenenya oleh Cucu akui sebagai Ketum KADIN Indonesia dan hadir juga dua orang Caretaker yaitu Rudi Rakian dan Feri sandiana. Caretaker itu ditujukan ke Cucu tanggal 14 Oktober 2024 sedangkan Muprov tanggal 15 Oktober 2024.
“Jadi lemah argumentasi Emay yang dijadikan pengakuan dirinya sebagai Ketua KADIN Karawang. Kita tidak akan menanggapi lagi, sudah jelas terang benderang sekarang,” ujarnya. (red).