• Jelajahi

    Copyright © Berita Inspiratif Progresif.id
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    TMMS dan Investor Asing Bangun Kinerja dan Reputasi Global

    Kamis, 05 Desember 2024


    Progresif.id - PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS), perusahaan nasional yang bergerak di sektor kontraktor pertambangan dan penyewaan alat berat, mencatat tonggak penting dengan memperpanjang kontrak strategis bersama PT Bumi Konawe Minerina (BKM), bagian dari Aquila Group. 


    Aquila Group adalah bagian dari konglomerat yang juga mencakup Solway sebuah perusahaan tambang dan logam internasional yang berbasis di Swiss. Solway mengoperasikan tambang dan pabrik peleburan di Guatemala, Ukraina dan Makedonia, dengan fokus pada produksi nikel.


    Langkah BKM part of Aquila Group di Indonesia memperkuat TMMS sebagai salah satu pemain utama di industri tambang nasional, sekaligus mematangkan rencananya melantai di Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering (IPO) pada 2025.


    Direktur Utama PT TMMS, Herryan Syahputra, S.T., M.T., mengungkapkan, keberhasilan ini tidak terlepas dari kinerja konsisten yang telah ditunjukkan TMMS dan kontrak baru yang berlaku hingga Desember 2025 ini menjadi kelanjutan dari kerja sama strategis yang dimulai sejak akhir 2022. 


    “Performance TMMS yang baik membuat kami dipercaya untuk memperpanjang kontrak hingga dua tahun. Bahkan, ada potensi kerja sama ini berlangsung hingga tambang selesai,” ungkap Herryan, Kamis (5/12/2024).


    Kolaborasi ini juga membuktikan kemampuan TMMS untuk beradaptasi dan bersinergi dengan perusahaan tambang besar berskala internasional. 


    Kata Herryan, melalui kerja sama dengan perusahaan besar seperti BKM part of Aquila Group pihaknya tidak hanya mendapatkan pengalaman, juga membangun kepercayaan, yang menjadi nilai penting dalam keberlanjutan bisnis TMMS.


    Inovasi Operasional dan Komitmen Lingkungan

    Sejak awal, kerja sama dengan BKM part of Aquila Group telah memberikan dampak signifikan pada peningkatan kapasitas operasional TMMS. 


    Jumlah unit alat berat yang dikelola TMMS di lokasi tambang telah meningkat hingga lebih dari seratus unit, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan.


    Dikatakan Herryan, inovasi menjadi kunci keberhasilan TMMS, termasuk penerapan preventive maintenance untuk menjaga performa alat berat. Strategi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga mendukung upaya mitigasi dampak lingkungan.


    “TMMS juga telah memasang sistem oil trap di workshop untuk mencegah pencemaran lingkungan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan,” ujar Herryan.


    Dia juga menjelaskan, TMMS secara rutin melakukan pengujian dan upaya efisiensi dalam penggunaan bahan bakar dengan menambahkan zat aditif. 


    Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon, sejalan dengan tren global dalam menekan emisi gas buang ke udara.


    Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, TMMS memberdayakan masyarakat lokal melalui pembukaan lapangan kerja dan mendukung sejumlah kegiatan komunitas.

    Landasan Menuju IPO.


    Kepercayaan BKM part of Aquila Group terhadap TMMS turut memperkuat persiapan IPO perusahaan, yang akan menawarkan 797 juta saham biasa kepada publik, mewakili 20,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 


    Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengeluaran modal (capital expenditure) TMMS dan penguatan modal kerja anak perusahaan, PT Meranti Bumi Persada (MBP), yang berperan sebagai off-taker bijih nikel.


    Langkah ini diharapkan menciptakan sinergi bisnis yang saling menguntungkan, sekaligus memperkuat aset perusahaan melalui pengadaan alat berat baru dan pengembangan operasional. 


    Dengan rencana harga saham kompetitif antara Rp150 hingga Rp200 per lembar, IPO ini menawarkan peluang menarik bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam pertumbuhan TMMS.


    Dengan permintaan nikel global yang terus meningkat untuk baterai kendaraan listrik dan industri teknologi, TMMS berada pada posisi yang ideal untuk memenuhi kebutuhan pasar. 


    Strategi bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir memungkinkan perusahaan untuk menciptakan stabilitas pendapatan jangka panjang.


    Permintaan nikel semakin besar, tidak hanya baterai kendaraan listrik, tapi juga bahan untuk stainless steel dan baja adalah peluang emas bagi TMMS. 


    "Melalui kerja sama strategis dan IPO, kami yakin dapat memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menciptakan sinergi berkelanjutan,” ujar Herryan.


    Dengan inovasi berkelanjutan, kepercayaan mitra internasional dan prospek pasar yang menjanjikan, TMMS siap mengokohkan posisinya sebagai perusahaan tambang nasional dengan kapasitas global. 


    Dia menegaskan, bagi masyarakat yang ingin menjadi bagian dari kisah sukses ini, IPO TMMS adalah kesempatan emas untuk berinvestasi dalam masa depan industri tambang Indonesia. 

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    "Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkan dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah kebohongan" (Q.S Al-An'am Ayat 116)

    Berita Terbaru

    infrastruktur

    +